Web Analytics
Perpustakaan UMM | Article
  • icon
  • icon
icon

Butuh Bantuan? hubungi kami via WhatsApp

+62 821 4377 7735

Artikel

Blog Details

Perpustakaan tempat rekreasi

Menjadikan perpustakaan  tempat rekreasi   sebenarnya bukan ide atau terobosan  baru lagi,   hal ini   sesuai  dengan     fungsi perpustakaan     yang   tertuang pada undang – undang    no. 43 tahun 2007 pasal 3 yaitu Perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi. Dari  lima fungsi tersebut, fungsi  rekreasi     mungkin belum begitu familier serta  terkesan aneh bagi sebagian khalayak umum atau masyarakat,  dan   fungsi  tersebut   oleh sebagian perpustakaan masih terabaikan. Secara umum  perpustakaan memang  bukan tempat rekreasi  atau   untuk bersenang – senang,     perpustakaan identik  dengan  tempat belajar atau pendidikan non formal dengan  sistem yang kaku, hening dan prosedural. Selain itu  image yang terlanjur melekat pada masyarakat kita bahwa perpustakaan adalah  sebagai ruang atau sarana   keilmuan yang serius dan berat. Hal itu memang  terasa sekali apabila kita berkunjung  di perpustakaan sekolah, perpustakaan milik pemerintahan  maupun perpustakaan umum, apalagi  perpustakaan perguruan tinggi yang sangat terasa  sekali suasana  akademisnya.  

Mengenalkan dan memfungsikan perpustakaan menjadi tempat  rekreasi bagi khalayak umum memang tidaklah mudah,   Pembenahan, perbaikan – perbaikan dan penciptaan suasana sehingga  mampu menjadikan  perpustakaan     tujuan rekreasi dan belajar memang  perlu dilakukan guna untuk  meningkatkan   dan mewujudkan peran perpustakaan  serta memfungsikan perpustakaan sebagaimana mestinya. Kemudian bagaimana  menjadikan perpustakaan sebagai sarana rekreasi yang sangat bertolak belakang dengan sifat rekreasi itu sendiri.   Secara harfiah rekreasi merupakan kegiatan   ringan, bebas, menghibur , bersenang – senang, sedangkan  tujuan rekreasi    adalah       menghilangkan stress, kepenatan, kejenuhan dari rutinitas kehidupan   sehari – hari. Tidak  heran,  pantai, mall, pegunungan atau daerah – daerah terpencil menjadi tujuan utama rekreasi  untuk memanjakan diri, mencari hiburan, yang memang seringkali tidak  di  temukan dalam rutinitas kehidupan kita. Dari  sekian  banyak tempat      rekreasi  perpustakaan tidak pernah  menjadi alternatif atau pilihan bagi masyarakat kita.  Bahkan mungkin terbesit sekali dalam pikiran pun tidak pernah. Padahal tempat di manapun kita berada dapat digunakan sebagai rekreasi kalau itu memang mampu memberi kesenangan, hiburan,  dan menghilangkan penat.   Menawarkan perpustakaan menjadi tujuan rekreasi sebenarnya perlu keberanian tersendiri karena di sini  perpustakaan  dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif sehingga menjadikan perpustakaan mungkin lebih menyenangkan.

Adapun beberapa hal yang mungkin bisa di lakukan untuk menjadikan perpustakaan sebagai tujuan rekreasi antara lain :

1. Lay out atau tata ruang

Hampir semua perpustakaan rata - rata memiliki tata ruang yang standar dan hampir sama yaitu meja, kursi dan rak yang berderet – deret sehingga terkesan kaku, formal, prosedural serta membosankan. Penataan ruangyangdi buat menarik menjadi lebih cerah, ceria,luwes, fleksibel, dengan tempat duduk lesehan dan adanya ruang santai bisa dihadirkan pada suasana perpustakaan.Lay out secara keseluruhan yang bagus dan ramah tanpa mengesampingkan arti perpustakaan sendiri sebagai ruang informasi dan studi diharapkan mampu mengubah image tentang keberadaan perpustakaan dan menjadi daya tarik bagi pengunjung perpustakaan.

2. Panorama

Panorama atau pemandangan bisa dihadirkan di ruang perpustakaan guna mengurangi kejenuhan setelah membaca.Dibutuhkansesuatu yang bisa mengalihan perhatian sejenak untuk membuat diri segar kembali, seperti pemandangan alam, lukisan – lukisan bersejarah, aquarium, tanaman hidup danmasih banyak lagi yang bisa dilakukan untuk menjadikan perpustakaan lebih menarik.

3. SDM

Kemampuan SDM yang bagus menjadi salah satu faktorpendukung untuk menjadikan perpustakaan tempat rekreasi dan belajar. Dengan orang – orang yang bekerja dan berkecimpungdi dunia perpustakaan seharusnya mampu berfungsi sebagai guide yang memandu,membimbing danpemberi informasi yang handal untuk pemustaka ( pengguna perpustakaan ). Pintar, smart, ramah dan sabarjuga kemampuan yang seharusnya di miliki orang – orang yang berada pada layanan publik sepertiperpustakaan.

4. Suasana

Nyaman, santai, kekeluargaan dan rasa aman merupakan suasanayang di butuhkan setiap manusia,dan perpustakaan seharusnya mampu membangun suasana tersebut sehingga pemustaka mau berkunjungdan betah.

5. Sarana dan  Fasilitas

Sarana atau fasilitasmerupakan faktor pendukung utama bagi perpustakaan dalam menjalankan peran sesuai fungsinya. Sarana dan fasilitas yang memadai akan mampu memberikan kontribusi yang besar terhadap kemudahan dan kelancaran proses kegiatan di perpustakaan. Adanyafoto copy,kafe, toliet, tempat ibadah serta ruangan yangnyaman, dan informasi – informasi ilmiah, religi serta informasi yang ringan atau hiburan dalam bentuk pustaka maupun digital, dan sarana prasarana lain yang dibutuhkan guna mendukung kelancaran perpustakaan.

6. Pengadaan  Kegiatan

Menarik minat khalayak untuk mendatangi perpustakaan memang tidak mudah dan ini membutuhkan proses, tidak hanya sekedar memberikan ruang dan sarana yang bagus saja akan tetapi juga memberikan motivasi atau stimulus untuk menarik minat khalayak. Dengan mengadakan kegiatan yang diharapkan akan mampu menyedot perhatian mereka, seperti kegiatan bedah buku, talkshow, seminar, pameran, pemutaran film atau kegiatan – kegiatan lain yang bisa melibatkan pemustaka dan dapat di nikmati khalayak ramai merupakan alternatif yang bisa ditawarkan untuk menggairahkan perpustakaan,hal itu memungkinkan perpustakaan menjadi alternatif tempat rekreasi yang menarik untuk dikunjungi.

Beberapa hal diatas mungkin   diharapkan mampu menjadikan daya tarik bagi masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan, dan menjadikan perpustakaan sebagai wahana edukasi yang tidak membosankan.  Mengembangkan dan meningkatkan fungsi perpustakaan sebagai sarana rekreasi merupahkan   salah satu cara yang diharapkan  mampu mendekatkan perpustakaan dengan masyarakat atau khalayak umum.  Sesuai dengan sifat rekreasi  sendiri  yang ringan akan menjadikan pendekatan  sangat  efektif dan dirasa   mengenai sasaran. Bagi perpustakaan menciptakan hal – hal menyenangkan tanpa meninggalkan esensi  perpustakaan itu sendiri tentu tidaklah mudah, karena pada dasarnya awal pendirian perpustakaan bukan sebagai tempat rekreasi akan tetapi sebagai penyimpanan atau ruang arsip bagi dokumen – dokumen atau pustaka. Namun seiring perkembangan waktu, fungsi perpustakaan mengalami pelebaran, hal ini di sesuaikan dengan kebutuhan. ( umi perpust )