Buku merupakan kebutuhan pokok bagi dunia pendidikan pada tingkat dasar, pertama, menengah maupun perguruan tinggi karena buku sarana penting dalam keilmuan yang banyak memberikan manfaat bagi peradaban manusia. Bahkan bukupun tidak hanya diperuntukkan bagi yang sekolah saja akan tetapi untuk semua lapisan masyarakat, justru dianjurkan bagi masyarakat untuk mencintai buku dan gemar membaca. Penemuan buku berawal di temukannya kertas pada tahun 105 M Tsai Lun yang berasal dari cina bahan bambu, penemuan ini lalu menyebar ke jepang dan korea. Teknik pembuatan kertas jatuh pada bangsa arab pada masa Abbasiyah setelah terjadi kekalahan perang dinasti Tang pada tahun 751 M, di mana tawanan perang harus mengajarkan teknik pembuatan kertas. Akhirnya munculah pusat – pusat industri di bagdad, Samarkand dan kota – kota lainnya yang kemudian menyebar ke daratan italia, india dan eropa. Pada Abad 12 orang – orang eropa belajar teknik pembuatan kertas sehingga kertas mengalami perkembangan pesat, apalagi sejak ditemukan alat mesin cetak kertas oleh Johann Gutenberg (1400-1468). Penemuan buku atau kertas memiliki keterkaitan erat akan kesadaran manusia tentang pentingnya pencatatan dan perekaman tulisan dan karena keterbatasan kemampuan otak manusia dalam mengingat berbagai informasi. Pada jaman dulu sebelum kehadiran kertas untuk menulis dan menggambar orang memanfaatkan batu, papyrus, kulit , tulang binatang, daun lontar bahkan sutera.
Sejak di temukan kertas merupakan revolusi baru bagi peradaban tulis menulis yang pada akhirnya memberikan pengaruh bagi kehidupan manusia terutama dalam bidang pengetahuan dan terbentuklah buku yang tidak hanya sekedar lembaran - lembaran kertas saja. Secara umum buku memiliki pengertian yaitu lembaran kertas kosong yang dijilid jadi satu dengan tujuan dimanfaatkan untuk menulis, menggambar, dan lain – lain dan buku juga berbentuk lembaran – lembaran kertas yang di dalamnya sudah berisikan angka, gambar dan huruf menjadi rangkaian kata atau kalimat, dimana setiap orang bisa melihat serta membacanya, sehingga mereka bisa menginterpretasikan atau menerjemahkan sendiri sesuai dengan kemampuan pikir dan pengalaman mereka. Kemampuan buku sebagai sumber informasi menjadikan buku sebagai bahan rujukan atau acuan bagi semua orang yang memiliki kepentingan sesuai dengan bidangnya masing – masing mulai dari agama, sejarah, politik, kebudayaan, perekonomian, psikologi, geografi dll. Berbagai informasi dari belahan dunia lain pun tanpa kita harus mendatangi tempat tersebut akan bisa kita peroleh melalui buku. Sebagai sumber informasi dan inspirasi maka isi buku harus bisa dipertanggungjawabkan oleh penulis, penerbit dan semua yang terkait karena sifat buku yang mempengaruhi.
Kedahsyatan buku selain sumber informasi yaitu mampu mempengaruhi pola pikir serta imajinasi kita dalam kehidupan sehari – hari karena dunia buku merupakan dunia imajinasi yang tidak dapat di masuki oleh siapapun atau di intervensi oleh orang lain dan buku dapat menggiring kita untuk menyetujui tulisan yang kita baca atau membentuk opini sesuai yang diharapkan penulis . Dampak dari membaca buku sangat banyak sekali baik dari sisi positif maupun negatif, namun kecenderungan kearah positif lebih banyak karena dengan buku kita dapat melalang buana menemukan ilmu pengetahuan, tujuan, ketenangan dan masih banyak lagi sehingga tak heran ada ungkapkan bahwa buku adalah jendela dunia.
Namun begitu bagi sebagian kalangan masyarakat kita buku bukanlah sesuatu yang penting dan menarik. keberadaan buku di pandang sebelah mata karena dianggap tidak memberikan kontribusi yang berarti dalam kehidupan mereka terutama dalam perekonomian. Kita sadari bagi negara berkembang seperti Indonesia buku bukan hal yang di prioritaskan untuk dibeli atau dimiliki, karena dengan tingkat kesejahteraan masyarakat yang masih rendah serta kesadaran yang belum mengakar di masyarakat akan pentingnya ilmu pengetahuan menjadikan buku atau pendidikan bukan kebutuhan pokok tetapi masuk pada kategori kebutuhan tambahan. Harga buku yang relatif mahal dan anggapan buku hanya diperuntukan bagi dunia pendidikan menjadi penyebab buku jauh dari jangkauan masyarakat terutama kelas bawah. Berbagai upaya untuk meningkatkan minat baca di masyarakat kita memang harus di upayakan oleh semua pihat yang terkait. Seperti pendirian perpustakaan di pedesaan atau di pelosok, mobil pintar ( perpustakaan keliling ), pembagian buku gratis merupakan bentuk – bentuk kegiatan yang akan sangat bermanfaat dan diharapkan mampu meningkatkan kesadaran akan pentingnya membaca buku.
Sesuai dengan kemajuan jaman dan semakin tingginya teknologi, bukupun mengalami perkembangan yaitu dengan kehadiran E -Book (elektronik buku). E-book adalah hasil pengembangan dari keberadaan buku cetak yang bisa dibaca melalui alat elektronik seperti komputer,laptop dengan menggunakan format pdf,jpeg, html dan lain – lain. Kehadiran e-book banyak memberi kemudahan bagi masyarakat dalam pengaksesan informasi tanpa mengenal jarak, ruang dan waktu. Informasi secara digital merupakan aternatif yang ditawarkan melalui dunia maya pada masyarakat selain media cetak seperti buku, koran maupun majalah. Dengan era digital diharapkan masyarakat melek teknologi dan mampu meningkatkan minat membaca, lalu bagaimana keberadaan buku cetak sendiri dengan semakin canggihnya teknologi dan kehadiran internet? Keyakinan buku tidak akan pernah punah dan di tinggalkan oleh manusia walaupun cetak mulai beralih dalam bentuk digital disebabkan kelebihan buku cetak sendiri diantaranya untuk membaca buku cetak tidak memerlukan keahlian teknologi, biaya lebih murah dibandingkan kita membeli sarana untuk membaca secara digital, sensasi yang berbeda atau ada kenikmatan tersendiri membaca buku cetak dibanding e-book dan masih banyak kelebihan – kelebihan lain. Apalagi negara berkembang seperti Indonesia dimana ribuan pulau dan pelosok – pelosok pulau belum terjangkau oleh internet atau sumber daya manusia yang belum terkena sentuhan teknologi maka buku cetak menjadi pilihan utama. (sumber: dari berbagai sumber)