Web Analytics
Perpustakaan UMM | Article
  • icon
  • icon
icon

Butuh Bantuan? hubungi kami via WhatsApp

+62 821 4377 7735

Artikel

Blog Details

LASER

Katalogisasi berasal dari bahasa Indonesia yang diambil dari bahasa yunani yaitu katalogos yang memiliki arti  “Kata” bermakna sarana atau menurut,  sedangkan “logos” berarti susunan atau alasan. Secara harafiah  dapat kita artikan katalog merupakan susunan daftar buku dengan menggunakan standarisasi sesuai dengan ketentuan – ketentuan yang berlaku. Sistem katalogisasi membuat keteraturan pada koleksi yang banyak,  yang biasanya di miliki oleh lembaga atau instansi besar seperti perpustakaan di lembaga pendidikan, perpustakaan milik pemerintah atau lembaga – lembaga swasta lainnya. Dengan sistem katalogisasi mempermudah penemuan kembali koleksi sehingga pengguna juga mudah mengakses informasi yang ada di perpustakaan, kemungkinan tanpa sistem katalogisasi akan sulit bagi pihak perpustakaan dalam mengkomunikasikan informasi yang ada di perpustakaan dengan pengguna, begitu sebaliknya dengan pihak pengguna akan kesulitan memperoleh informasi yang mereka butuhkan.

Seperti halnya di UPT. Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Malang dengan banyaknya koleksi yang di miliki seperti Koran, majalah, tabloid dan Jurnal cetak maupun digital,  koleksi buku + 200.000 eksemplar dengan   judul sekitar + 68.000       yang   tersebar di berbagai lokasi antara lain di  perpustakaan pasca sarjana, perpustakaan masjid, perpustakaan Kampus 2 (Kesehatan), perpustakaan jurusan dan perpustakaan pusat,   tentu akan  sangat menyulitkan  pengguna  dalam  pencarian koleksi. OPAC ( Online Public Access Catalog ) merupakan sarana  bagi pengguna secara online setelah katalog secara manual tergeser .  Pada OPAC bahan pustaka yang dapat dilihat   meliputi buku, terbitan berkala,Jurnal tercetak,  CD ROM dll.   Pada pencarian  koleksi yang ada di perpustakaan  melalui katalog  dapat dilakukan dengan menuliskan judul, subyek, pengarang, register atau DDC bahkan penerbit buku.   

Tahun 2000 era digital mulai menggeser sistem manual  termasuk bidang layanan pada perpustakaan UMM.   Tahun 2002 Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Malang sudah mulai merintis sistem layanan berbasis otomasi, walaupun pada awalnya perpustakaan sudah menggunakan sistem CD ISIS tetapi hanya sebatas untuk pengolahan data koleksi. Penggunaan katalog terotomasi di Perpustakaan UMM dimulai  sekitar tahun 2002 dimana semua koleksi terintergrasi pada satu server. Hal ini untuk mempermudah pemantuan, pencarian dan penemuan koleksi bagi pengguna. Sistem otomasi  atau biasa kita sebut LASer  (Library Automatic Service) adalah software sistem otomasi perpustakaan berbasis web yang dirancang untuk perpustakaan yang akan mempersiapkan diri dalam mengantisipasi tantangan globalisasi / era informasi kini dan akan datang. Modul LASer yang lengkap; pengolahan bahan pustaka, sirkulasi, administrasi, anggota, OPAC, laporan dan lainnya sudah terintegrasi dalam satu database. Sehingga dapat mengintegrasikan sistem layanan perpustakaan, sekalipun gedung terpisah. Implementasi LASer yang tepat dapat meningkatkan efisiensi dan kontrol manajemen perpustakaan serta produktivitas karyawan / petugas. Dengan dukungan tampilan grafis yang friendly, membuat semua yang menggunakannya merasa nyaman dalam mencari ilmu pengetahuan. Ciri khas software ini adalah dukungan layanan mandiri (self-supporting service), sebuah layanan sirkulasi perpustakaan tanpa operator / petugas. Modul ini akan sangat membantu bagi perpustakaan yang jumlah petugasnya terbatas dan rating pengunjungnya tinggi. LASer dibangun dari software open source (PHP MySQL, Apache) yang telah teruji kehandalannya di dunia internet. LASer bukan software komersial, ia didistribusikan sebagai free-sofware untuk perpustakaan perguruan tinggi, pesantren, pemerintah dan sekolah, maupun perpustakaan publik lainnya.

Begitu pula dengan  catalog yang di peruntukkan bagi pengguna  perpustakaan UMM menggunakan LASer ( Library Automatic Servise ).  OPAC ( Online Public Acces Catalog ) di mulai tahun 2005 dengan menggunakan sistem LAser versi 2.0. versi ini sudah terotomasi sehingga tidak menerbitkan kartu katalog yang tercetak lagi. Pada LASER OPAC ada tampilan – tampilan menu antara lain :

  • Cari  Koleksi
  • Kata kunci dapat menggunakan semua kategori yang terdapat pada saat entri data di modul pengolahan
  • Jumlah form kata kunci pencarian ada terdiri dari 3 bagian yang dihubungkan oleh 2 jenis operator pencarian
  • Operator pencarian tersebut yaitu “DAN” dan “ATAU”. Operator “DAN” digunakan jika antara kata kunci saling berhubungan, sedangkan “ATAU” jika antar kunci yang di cari tidak saling berhubungan
  • Hasil pencarian perhalaman dapat di set per 10,20,30 atau 40 record perhalaman
  • Koleksi Terbaru

Merupakan informasi tentang koleksi – koleksi terbaru yang telah diproses dan di olah oleh bagian pengolahan.

  • Cek Pinjaman

Menu ini untuk memeriksa dan mengingatkan bagi anggota perpustakaan atas pinjaman yang di miliki. Dapat di tampilkan semua anggota yang pinjam atau dapat juga perindividu

  • Anggota Aktif

Menu tersebut memberikan informasi mengenai anggota yang teraktif masuk dan meminjam koleksi ke perpustakaan yang dapat dijadikan patokan

  • Kotak Saran

Di peruntukkan bagi pengguna perpustakaan untuk mengungkapkan atau menulis apa yang menjadi keinginan, ketidak puasan mereka.

  • Polling

Menu – menu tersebut untuk mengakomodir kebutuhan pengguna perpustakaan yang memang pada era tersebut sudah masuk pada era digital, dimana teknologi berperan untuk menunjang layanan di berbagai sektor termasuk perpustakaan.

Seiring kebutuhan dan perkembangan pada perpustakaan maka LASER pun mengalami perubahan – perubahan juga baik dari menu maupun tampilan. LASER Versi 2.5 pada saat ini semua fitur terintegrasi menjadi satu pada pilihan menu disisi kiri atas, yaitu :

  • OPAC Journal/ Majalah
  • OPAC E-Journal
  • OPAC buku
  • Cek Pinjaman
  • Koleksi terbaru
  • Kotak saran

Pengembangan sistem otomasi ini dilakukan oleh tim IT Perpustakaan UMM untuk  mengakomodir kebutuhan – kebutuhan pengguna dan untuk meyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang selalu mengalami peningkatan dan perubahan.