Web Analytics
Perpustakaan UMM | Article
  • icon
  • icon
icon

Butuh Bantuan? hubungi kami via WhatsApp

+62 821 4377 7735

Artikel

Blog Details

Puisi dan Bulu Kuduk

Judul Buku     : Puisi dan Bulu Kuduk
Penulis     : Noor, Acep Zamzam 
Jumlah Hal    : 369 
Puisi berangkat dari keresahan hati, ketidak puasan akan suatu  keadaan,  ungkapan kebahagia yang  tidak dapat  dikeluarkan  secara lisan,  menjadikan tulisan alternatif untuk mengeluarkan pikiran – pikiran yang terpendam, dengan merangkai kata – kata yang indah menggunakan simbol–simbol sebagai perumpamaan sehingga membentuk kalimat yang memiliki makna tersembunyi. 

        Aku ingin mencintaimu dengan Sederhana
        Dengan kata yang tak sempat diucapkan
        Kayu kepada Api yang menjadikannya Abu
        Aku mencintaimu dengan Sederhana
        Dengan Isyarat yang tak sempat disampaikan
        Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
Puisi dari Sapardi Djoko Damono  salah satu contoh yang terdapat pada buku “Puisi dan Bulu Kuduk”  dimana kata – katanya memiliki sejuta makna yang setiap orang dapat mempersepsi sendiri sesuai dengan kemampuannya, serta membutuhkan keseriusan untuk mengartikan tiap bait kata pada sebuah puisi  sehingga mampu   masuk dan menyelami pikiran penulis.

        Aku mencintamu dalam keadaan sakit
        Berharap dekat denganmu bisa terobati
        Asmara itu telah membuatku menjadi Tangguh
        Menghadapi tajamnya cobaan yang melukai hati
        Semua luka tersembuhkan oleh cintamu
Seni Puisi memiliki karateristik sendiri, pengungkapan yang tidak lazim dengan menggunakan kata–kata yang tidak sederhana berupa kiasan – kiasan  menjadikan puisi susah dipahami bagi semua orang,  sehingga tidak banyak pengikut dalam seni ini. Dalam puisi tidak hanya sekedar berbicara tentang cinta saja atau hal – hal yang romantis, mereka juga berbicara tentang politik, sosial bahkan agama.

        Langit yang melengkungkan dada, biru hitam 
        Muka tengadah denyut darah bertahan
        Ku toreh dadamu al-Amin, jantung baiduri
        Kubuka langitku bagimu, mata hujan dan salju
        Di tangannya waktu meleleh
        Lumat gurun dan Lembah.Berlalu
        Gerimis Cahaya melinangi bumi
        Lekat dada dan langit baginya. Selalu
Buku Puisi dan Bulu Kuduk karya Acep Zamzam Noor merupakan himpunan esai-esai puisi yang  memiliki hal–hal  menarik untuk di Simak dan di pelajari bagi peminat dan penggiat seni puisi.