Sekitar ± 50 mahasiswa mengikuti Pelatihan Penulisan Opini di Media massa yang dilaksanakan di ruang pelatihan Perpustakaan Pusat UMM lantai tiga. Pelatihan ini menghadirkan dua narasumber yang berkompeten yaitu Bapak  Nurudin, S.Sos., M.Si. dan Bapak Sugeng Winarno, S. Sos. MA.   Kedua narasumber tersebut merupakan pakar di bidang tulis-menulis dan   dibuktikan secara de facto dengan banyaknya karya mereka yang sudah dipublikasikan di berbagai media massa dan banyak juga yang sudah dibukukan.

Acara yang dimulai pukul 09.00 Wib tersebut dibuka oleh Kepala Perpustakaan UMM  Bapak  Dr. Asep Nurjaman, M.Si. yang sekaligus memberikan sambutannya, yang  dilanjutkan   pada acara inti yaitu pemaparan materi dari kedua narasumber. Pada kesempatan tersebut dijelaskan bahwa dalam membuat tulisan, hendaklah memperbanyak bacaan dan memperbanyak menulis. Gunakanlah teori kendi. Pada prinsipnya kendi itu diisi oleh air dan akan mengeluarkan air yang sama. Begitu pula otak manusia. Dalam memulai suatu tulisan, isilah nutrisi otak kita dengan memperbanyak bacaan. Kemudian cobalah menuangkannya dalam suatu tulisan.

Di jelaskan pula menulis bukanlah suatu bakat, melainkan suatu keterampilan praktis yang harus langsung dipraktikkan dan tekun dilakukan. Tidak masalah jika ditolak oleh surat kabar, karena bukan berarti tulisan yang dikirimkan itu buruk. Sebelum mengirimkan suatu tulisan, perhatikan dulu ciri khas dari surat kabar tersebut. Mulai dari judul-judul opini yang biasa dimuat, tema, kecenderungan, hingga jumlah maksimal karakter dari tulisan. Dan tentunya perlu diingat bahwa untuk terus mengikuti perkembangan issue terkini dan kemahiran diri dalam bidang tertentu yang menentukan kredibilitas tulisan seseorang. Gaya bahasa yang digunakan juga tentunya berbeda dengan gaya bahasa dalam penulisan skripsi dan karya ilmiah lainnya. Dalam penulisan opini ini, tentunya lebih pada gaya bahasa yang ilmiah tetapi populer.

Antusiasme yang ditunjukkan oleh peserta dalam mengikuti acara tersebut diharapkan mampu memotivasi perpustakaan untuk membuat kegiatan – kegiatan baik yang bersifat rekreatif, inspiratif dan edukatif serta menarik. Selain itu sebagai upaya merubah image perpustakaan  yang terkesan adem ayem tanpa kegiatan.